Survei International Your Money dari CNBC yang melibatkan 4.342 orang dewasa di seluruh dunia menunjukkan bahwa hanya 36,5% orang merasa lebih baik secara finansial dibandingkan orang tua mereka. Sebaliknya, 42,8% merasa kondisi finansial mereka lebih buruk. Ini menandakan bahwa generasi sekarang adalah generasi pertama yang kemungkinan besar akan lebih miskin daripada generasi sebelumnya.
Ylva Baeckström, dosen senior keuangan di King's Business School, menjelaskan bahwa doom spending menciptakan ilusi kendali di dunia yang terasa kacau. Meskipun pengeluaran berlebihan memberi rasa lega sementara, hal ini sebenarnya mengurangi peluang finansial di masa depan. Menabung dan berinvestasi, kata Baeckström, adalah cara untuk mengatasi masalah ini, tetapi sering kali diabaikan karena perilaku doom spending.
Bagaimana Menghentikan Doom Spending?
Untuk mengatasi kebiasaan doom spending, penting bagi kita untuk memahami hubungan pribadi dengan uang. Baeckström menjelaskan bahwa hubungan ini mirip dengan hubungan manusia lainnya, yaitu dimulai sejak kecil. Cara seseorang dibesarkan—baik dalam keluarga kaya maupun miskin—berperan besar dalam membentuk sikap mereka terhadap uang.
Jika seseorang memiliki keterikatan yang aman dengan uang, mereka cenderung membuat keputusan finansial yang lebih baik. Namun, bagi mereka yang memiliki keterikatan yang tidak aman, godaan untuk menghabiskan uang secara tidak sehat lebih besar. Untuk itu, memahami cara keluarga mengelola uang dapat membantu mengatasi perilaku belanja berlebihan ini.
Langkah Praktis Mengurangi Pengeluaran Impulsif
Samantha Rosenberg, salah satu pendiri dan COO Belong, platform pembangun kekayaan, memberikan beberapa tips praktis untuk mengurangi doom spending. Salah satu cara efektif adalah dengan membuat transaksi lebih "nyata" dan sulit dilakukan. Belanja daring sering kali memperburuk kebiasaan pengeluaran impulsif karena semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
Melihat barang secara langsung sebelum membeli, memilih toko, dan mengantri dapat memberikan waktu untuk berpikir ulang sebelum membuat keputusan pembelian. Selain itu, menyiapkan notifikasi transaksi dari bank di ponsel dapat memberikan rasa kesadaran tambahan saat melakukan pengeluaran. Rosenberg juga merekomendasikan kembali menggunakan uang tunai, karena metode pembayaran digital seperti Apple Pay cenderung membuat orang kurang merasakan dampak dari pengeluaran mereka.
Pentingnya Kontrol Diri dalam Pengelolaan Keuangan
Pada akhirnya, doom spending adalah masalah yang perlu diatasi dengan meningkatkan kesadaran dan kontrol diri. Mengelola keuangan dengan bijak, menunda gratifikasi, dan membuat keputusan yang lebih rasional tentang pengeluaran adalah langkah penting untuk membangun masa depan finansial yang lebih aman. Dalam menghadapi tekanan ekonomi yang kian meningkat, penting bagi generasi milenial dan Gen Z untuk lebih berhati-hati dalam mengelola uang agar tidak terjebak dalam lingkaran doom spending yang merugikan.
Dengan memperlambat proses belanja dan membuat pengeluaran lebih nyata, orang bisa lebih kritis dalam pengambilan keputusan keuangan. Berinvestasi dalam kebiasaan finansial yang sehat bukan hanya penting untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih stabil dan terencana.
(seo)