Natalia Drozdiak - Bloomberg News
Bloomberg, Pentagon mengonfirmasi laporan bahwa sebuah kapal selam China tenggelam pada awal tahun ini, dan tidak jelas apakah kapal tersebut membawa bahan bakar nuklir.
Kapal selam China tenggelam di sisi dermaga, demikian menurut juru bicara Pentagon, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan namanya.
Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (26/9/2024) sebelumnya bahwa kapal selam bertenaga nuklir terbaru China tenggelam pada Mei atau Juni di galangan kapal di kota pedalaman Wuhan. Surat kabar tersebut mengutip para ahli yang mengatakan bahwa kemungkinan kapal selam tersebut membawa bahan bakar nuklir pada saat itu.
Derek besar dapat dilihat dalam citra satelit dari awal Juni dalam yang dikatakan Wall Street Journal sebagai upaya untuk menyelamatkan kapal selam tersebut.
Penenggelaman ini menandai kemunduran besar bagi rencana modernisasi militer China, termasuk ambisinya untuk mengungguli Amerika Serikat (AS) dalam kekuatan laut. China terus meningkatkan belanja militer—anggaran pertahanan ditetapkan untuk tumbuh sebesar 7,2% pada tahun 2024—dengan fokus pada pembangunan angkatan lautnya.
Wall Street Journal mengatakan bahwa China berusaha keras untuk menutupi penenggelaman kapal tersebut, yang sebelumnya tidak pernah diungkapkan.
Pada Rabu (25/9/2024), Pentagon telah memuji China atas transparansi yang dilakukannya karena telah memberikan pemberitahuan lebih dulu mengenai uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua.
Angkatan laut China mengoperasikan 12 kapal selam bertenaga nuklir dan 48 kapal selam bertenaga diesel, demikian ungkap Pentagon dalam penilaian militer China pada Oktober. Negara ini berencana untuk memiliki 65 kapal selam pada tahun 2025.
(bbn)