Kejatuhan harga minyak, menurut para trader, disebabkan koreksi teknikal yang disebut gap fill. Kenaikan harga secara tiba-tiba, yang terjadi saat OPEC+ mengumumkan pemotongan produksi, menyebabkan pergerakan signifikan padahal aktivitas perdagangan tidak seberapa. Selisih ini kadang membutuhkan koreksi.
“Selisih di grafik teknikal membuat para trader gugup. Setelah terjadi selisih ini, lebih sering pasar akan bergerak ke bawah,” kata Dennis Kissler, Senior Vice President of Trading di BOK Financial Securities.
Meski minggu ini tertekan, tetapi harga minyak masih membukukan kenaikan dibandingkan posisi terendah 15 bulan yang terjadi pada pertengahan Maret lalu akibat guncangan di sektor perbankan. Penurunan produksi oleh OPEC+ dan gangguan ekspor minyak Irak mendukung kenaikan harga, juga ekspektasi pemulihan permintaan di China.
Secara terpisah, AS berencana mengisi ulang cadangan minyak strategis mereka pada awal musim gugur ini. Waktunya akan tergantung kepada perawatan infrastruktur dan bagaimana pemerintah bisa menjual 26 juta barel sebelum akhir Juni.
(bbn)