Christopher Anstey dan Viktoria Dendrinou - Bloomberg News
Bloomberg, Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS) Janet Yellen mengatakan bahwa inflasi berada di jalur menuju target 2% Federal Reserve. Ia pun berharap pasar tenaga kerja akan stabil ketika para pembuat kebijakan menurunkan suku bunga.
Ditanya pada Kamis (26/9/2024) dalam wawancara dengan CNBC apakah ia melihat inflasi AS sudah cukup terkendali, Yellen menjawab, "Ya."
Dia mengatakan dia mengantisipasi biaya perumahan—komponen terbesar dari kenaikan biaya untuk beberapa waktu sekarang—akan turun, memungkinkan inflasi 2%.
Menurut Yellen, ada "sedikit lebih banyak kelonggaran" saat ini di pasar kerja AS. Hal ini terjadi setelah tingkat pengangguran naik di atas 4% tahun ini dan kenaikan gaji melambat.
"Mudah-mudahan, situasi tenaga kerja akan stabil ketika the Fed bertindak di sisi kebijakan moneter," katanya.
Yellen menolak untuk mengomentari kecepatan penurunan suku bunga, sambil menyebut bahwa para pejabat the Fed minggu lalu memproyeksikan pemangkasan lebih lanjut setelah penurunan awal 50 basis poin.
"Terserah pada The Fed untuk memutuskan," katanya.
Ditanya mengenai apakah ia memantau nilai tukar mata uang AS, Kepala Departemen Keuangan ini mengatakan "tentu saja saya memantau nilai dolar."
Kebijakan Dolar
Yellen mengatakan bahwa ia telah menjelaskan kebijakan dolarnya pada awal pemerintahan Biden. Ia bilang, terserah pada pasar untuk menentukan nilainya karena para pejabat mengejar "kebijakan ekonomi makro yang kuat dan konsisten dengan stabilitas ekonomi makro."
"Sudah lama sekali Amerika Serikat tidak melakukan intervensi di pasar mata uang," kata Yellen.
Ia menambahkan bahwa ia dapat "membayangkan situasi-situasi di mana pasar-pasar sangat tidak teratur, sehingga diperlukan intervensi. Namun, sebagai hal yang normal, dolar ditentukan oleh pasar-pasar dan perbedaan-perbedaan suku bunga secara global telah menjadi pendorong-pendorong penting untuk hal tersebut."
Yellen juga menegaskan bahwa akan menjadi hal yang penting dari waktu ke waktu bagi AS untuk memperkecil defisit fiskal dalam rangka untuk menjaga agar biaya-biaya untuk membayar utang-utang AS tetap terkendali.
(bbn)