Logo Bloomberg Technoz

Hal itu termasuk indikator inflasi pilihan Bank Sentral AS dan gambaran permintaan konsumen yang akan dirilis pada Jumat malam nanti.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pasar Wall Street semalam sangat bergairah setelah menyoroti Ekonomi AS yang tangguh, data yang direvisi menunjukkan Ekonomi AS keluar dari pandemi dalam kondisi yang lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya.

Didorong oleh pertumbuhan yang lebih besar dari gerakan dan hasrat konsumen, menurut data Pemerintah yang telah direvisi.

Pembaruan tahunan yang komprehensif dari Biro Analisis Ekonomi mencerminkan adanya peningkatan rata-rata 5,5% yang disesuaikan dengan inflasi pada Produk Domestik Bruto (PDB) dari kuartal kedua 2020 hingga 2023.

Revisi PDB AS dari tahun ke tahun. (Bloomberg)

Angka revisi tersebut dibandingkan dengan kenaikan 5,1% yang dipublikasikan sebelumnya. Revisi tersebut menemukan bahwa Ekonomi AS tumbuh mencapai US$294,2 miliar lebih tinggi dalam lima tahun pada 2023 daripada yang dilaporkan sebelumnya.

Angka-angka Pemerintah juga menunjukkan revisi ke atas untuk pendapatan domestik bruto 2023, atau pendapatan yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa.

“Kami pikir ada potensi bahwa data ekonomi akan lebih tangguh, terutama pada lapangan kerja, daripada yang diharapkan pasar,” papar Peter Tchir, Kepala Strategi Makro di Academy Securities.

Tekanan Saham Bank Berlanjut

Pada perdagangan saham kemarin, Kamis 26 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau dengan kenaikan terbatas 3,61 poin, atau menguat 0,05% menuju posisi 7.744,51 usai berfluktuasi sepanjang hari.

Bersamaan dengan tekanan yang amat berat terhadap IHSG, investor asing gencar melangsungkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp2,53 triliun pada perdagangan saham di pasar reguler. Sama halnya, di seluruh pasar investor asing juga mencatat net sell sejumlah Rp2,27 triliun.

Adapun investor asing mencatat net sell yang masif pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp2,78 triliun. Sejalan dengan aksi jual di pasar, saham BBRI anjlok 5,16% ke posisi Rp5.050/saham.

Berikut 10 saham dengan angka net sell tertinggi oleh investor asing selama perdagangan kemarin, Kamis (26/9/2024):

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp2,78 triliun
  2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp158,63 miliar
  3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp96,86 miliar
  4. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp41,76 miliar
  5. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp23,84 miliar
  6. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Rp22,24 miliar
  7. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp21,35 miliar
  8. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp17,53 miliar
  9. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) Rp17,45 miliar
  10. PT Petrosea Tbk (PTRO) Rp17,2 miliar

(fad)

No more pages