“Kita punya oportunistik menarik utang dalam hal pemenuhan tahun ini sudah selesai, kita juga bisa melakukan pre-funding atau penerbitan utang tahun ini untuk pembiayaan tahun depan,” tutur Riko.
Hal tersebut, kata Riko, didasari oleh keyakinan bahwa perekonomian Indonesia makin membaik pada akhir tahun ini sehingga biaya utang dipresentasikan yield atau imbal hasil menurun.
Riko menegaskan pihaknya akan memaksimalkan pemenuhan utang yang tersisa pada akhir tahun ini terlebih dahulu sebelum memutuskan kebijakan pre-funding.
“Tapi di triwulan IV kalau kita melihat ada kesempatan menambah utang dalam kerangka pembiayaan tahun depan maka itu akan kita lakukan,” tegas Riko.
(azr/lav)
No more pages