Logo Bloomberg Technoz

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 3,28% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 5,81%.

Arah kebijakan moneter, terutama di Amerika Serikat (AS), menjadi sentimen positif bagi harga emas. Pekan lalu, bank sentral Federal Reserve sudah menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke 4,75-5%. Ini menjadi penurunan pertama sejak 2020, kala pandemi Covid-19 merajalela.

Namun sepertinya ini bukan pemangkasan terakhir. Hingga akhir 2024, The Fed diperkirakan masih punya ruang menurunkan suku bunga acuan 2 kali lagi.

Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 bps ke 4,5-4,75% pada November adalah 49,9%. Sementara kemungkinan langkah yang lebih agresif dengan pemangkasan 50 bps menjadi 4,25-4,5% adalah 50,1%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.

(aji)

No more pages