Logo Bloomberg Technoz

Xinjiang Ba Yi Iron & Steel Co, Gansu Jiu Steel Group dan Anyang Iron & Steel Group Co menghadapi risiko tertinggi, dan dapat menjadi target akuisisi potensial.

Gelombang konsolidasi akan membantu Beijing mendorong lebih banyak konsentrasi pada industri bajanya, ujar BI. Pemerintah ingin lima perusahaan teratas menguasai 40% pasar pada 2025 dan 10 perusahaan teratas menguasai 60%.

Target-target ini terlihat "dapat dicapai," meskipun China masih akan berada jauh di belakang Korea Selatan dan Jepang dalam hal ini, kata Leung.

Krisis properti yang berkepanjangan di China dan pertumbuhan ekonomi yang lesu sedang membentuk kembali industri baja yang sangat besar di negara ini.

Perlu diingat, bahwa industri baja merupakan salah satu konsumen batu bara utama. Sebab, industri baja sangat padat energi.

Dan China adalah konsumen batu bara terbesar dunia. Jadi saat ada hal yang bisa mengganggu konsumsi batu bara, maka akan sangat mempengaruhi pembentukan harga.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara tertahan di zona bearish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44,2. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah berada di 91,56. Sudah di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Saat ini harga batu bara sudah berada di pivot point US$ 139/ton. Dari sini, target support terdekat adalah US$ 138-135/ton.

Sedangkan target resisten terdekat ada di US$ 140-141/ton.

(aji)

No more pages