Logo Bloomberg Technoz

Para pelaku pasar saat ini menunggu lebih lanjut perincian paket stimulus China jelang libur bursa sepekan. Yang terdekat, pasar akan menanti rilis data inflasi PCE Amerika nanti malam serta laporan konsumsi dan pengeluaran masyarakat di perekonomian terbesar di dunia itu.

"Langkah-langkah stimulus yang lebih besar dari China dan pasar menilai siklus pelonggaran The Fed yang agresif, sementara ekonomi AS kuat, menjadi pertanda baik untuk aset-aset berisiko," Elias Haddad, ahli strategi di Brown Brothers Harriman, menulis dalam catatannya, dilansir dari Bloomberg.

Gelombang penurunan bunga acuan berlanjut dengan pekan ini Swiss National Bank memangkas biaya pinjaman sebesar s5 bps pada pertemuan ketiga berturut-turut. Meksiko juga memangkas suku bunga, mengikuti langkah pelonggaran yang dilakukan oleh Hungaria dan Republik Ceko pada awal minggu ini.

Data revisi ekonomi AS menunjukkan bahwa ekonomi AS keluar dari pandemi dalam kondisi yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebelumnya, terutama didorong pertumbuhan yang lebih besar dari konsumen akibat pendapatan yang kuat.

Penurunan klaim pengangguran AS menggarisbawahi ketahanan pasar tenaga kerja. Namun, para investor yang menyimak komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis tidak mendapatkan rincian tentang prospek ekonomi atau jalur kebijakan moneter.

"Kami pikir ada potensi bahwa data ekonomi akan lebih tangguh, terutama pada lapangan kerja, daripada yang diharapkan pasar," kata Peter Tchir, kepala strategi makro di Academy Securities.

Pada komoditas, minyak turun lebih jauh karena Arab Saudi dilaporkan berkomitmen untuk meningkatkan produksi di Desember, sementara Libya menunjuk gubernur bank sentralnya yang baru, membuka jalan untuk menghidupkan kembali produksi minyak mentah. Tembaga menguat kembali di atas US$10.000 per ton dan bijih besi menembus US$100, sementara emas mencapai rekor tertinggi lainnya.

Valuta Asia 

Pada pembukaan pasar Asia pagi ini, pergerakan valuta cenderung bervariasi didominasi pelemahan. Yen Jepang memimpin pelemahan dengan penurunan nilai 0,25%, disusul oleh won Korea yang juga tergerus 0,13%.

Lalu yuan offshore juga turun 0,11%. Dolar Singapura dan dolar Hong Kong juga turun tipis masing-masing-masing 0,07% dan 0,01%.

Sedangkan ringgit Malaysia dan baht Thailand masih menguat 0,61% dan 0,33%.

Variasi pergerakan mata uang Asia pagi ini sepertinya terpengaruh oleh dinamika indeks dolar AS yang semalam ditutup menguat terbatas. 

(rui)

TAG

No more pages

Artikel Terkait