Secara teknikal nilai rupiah berpotensi bangkit setelah tekanan di pasar mereda ketika tutup perdagangan kemarin.
Potensi penguatan mengarah ke level resistance terdekat pada level Rp15.140/US$. Sedangkan resistance potensial selanjutnya menuju Rp15.110/US$, dan juga terdapat Rp15.080/US$ sebagai level paling optimis penguatan rupiah dengan time frame daily.
Selanjutnya nilai rupiah memiliki level support psikologis pada level Rp15.200/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengkonfirmasi laju support selanjutnya pada level Rp15.250/US$, dan Rp15.280/US$.
Kemarin, indeks saham domestik masih cenderung tertekan meski akhirnya berhasil ditutup hijau dengan penguatan tipis 0,05%. Namun, tekanan jual melanda pasar surat utang negara. Yield SBN-2Y naik 2,4 bps ke level 6,194%, disusul oleh tenor 5Y yang naik 4,4 bps dan tenor 10Y naik 2,2 bps.
Tekanan jual SBN itu sepertinya terpengaruh oleh sentimen di pasar Treasury dan mungkin akan berlanjut hari ini ketika di pasar global investor mengurangi posisi di fixed income.
(rui)
