Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Berpeluang Bangkit Jelang Rilis Data Inflasi PCE

Tim Riset Bloomberg Technoz
27 September 2024 07:40

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah berpeluang menguat di pasar spot pada hari perdagangan terakhir pekan ini, meski mungkin ruangnya terbatas. 

Indeks dolar AS semalam ditutup sedikit turun dan memberi kesempatan penguatan bagi rupiah di pasar offshore yang ditutup naik 0,65% di kisaran Rp15.102-Rp15.111/US$ dini hari tadi di bursa New York. Sementara pagi ini rupiah NDF dibuka lemah di kisaran Rp15.107-Rp15.162/US$, mengisyaratkan ruang pergerakan di pasar spot hari ini akan sempit meski masih ada peluang penguatan.

Tadi malam, pasar saham Amerika Serikat ditutup menguat di semua indeks, disokong oleh data pertumbuhan ekonomi AS yang mengindikasikan ekonomi terbesar di dunia itu bangkit dari pandemi, lebih kuat dari prediksi sebelumnya.

Namun, di pasar surat utang AS, Treasury, harga obligasi kembali tertekan di mana yield US Treasury tenor pendek naik 6,3 bps dan tenor 10Y naik tipis 0,6 bps.

Perhatian pelaku pasar hari ini akan terarah pada rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) yang akan dirilis nanti malam. Dari Asia, kebijakan pengucuran stimulus China masih memberi sentimen positif bagi emerging market Asia.