Logo Bloomberg Technoz

Volatilitas IHSG, Imbas Aksi Profit Taking atau Stimulus China?

Sultan Ibnu Affan
26 September 2024 20:40

Logo Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Logo Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hingga menuju pengujung pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih cendrung volatile, seiring dengan ketidakpastian pasar yang kembali muncul yang datang dari sentimen regional dan juga global. 

Pada perdagangan kemarin Rabu (25/9/2024), IHSG tertekan di sepanjang hari dengan kehilangan 37,58 poin atau 0,48% dan ditutup di posisi 7.740. Itu disebabkan oleh aksi jual investor asing yang mencapai Rp1,99 triliun, dengan penjualan masif terhadap saham perbankan BBRI yang mencapai Rp1,64 triliun.

Keluarnya dana asing bukan tanpa alasan. Hal itu dinilai akibat imbas adanya stimulus ekonomi China, yang menyebabkan aliran dana asing beralih ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Stimulus pasar saham China malah membuat asing lari ke sana," ujar Fixed Income dan Macro Strategist Mega capital Sekuritas Lionel Priyadi saat dihubungi.

Dari penurunan itu, sektor keuangan, termasuk saham big banks menjadi pemberat utama laju IHSG. Saham BBRI anjlok 4,98%. Kemudian, saham BMRI juga minus 4,04%. BBNI dan BRIS masing-masing memerah 3,88% dan 2,25%.