"Jangan panik, tingkatkan kewaspadaan. Arcturus adalah XBB.1.16 merupakan turunan Omicron,” ungkap dia.
Ngabila mengatakan, lima pasien Arcturus di Jakarta terdiri dari satu orang yang memiliki catatan perjalanan dari India, dan empat lainnya transmisi lokal atau penularan di dalam negeri. India sendiri memang tercatat sebagai asal sub varian Arcturus yang kemudian menyebar ke 29 negara termasuk Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.
"Empat [pasien] sudah sembuh, satu lagi masih isoman karena tanggal 17 April kemarin baru positif,” kata dia.
Menurut dia, lima pasien Arcturus tercatat sudah menjalani vaksinasi hingga booster tahap pertama. Hal ini diduga membuat pasien hanya mengalami gejala ringan dan sedang saat terpapar sub varian dari Omicron tersebut. Resiko gejala berat hingga kematian berpotensi terjadi pada orang yang belum menjalani vaksinasi.
“Kalau mencegah penularan pasti tidak. Cegah penularan itu dengan disiplin bermasker. Vaksin untuk mencegah perawatan rumah sakit, gejala berat dan kematian,” kata dia.
(tar/frg)