Logo Bloomberg Technoz

ESDM: Industri Baja China Krisis, RI Kebut Hilirisasi Nikel ke EV

Dovana Hasiana
26 September 2024 15:10

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan Indonesia akan mengakselerasi proses penghiliran atau hilirisasi nikel ke arah pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), di tengah risiko kebangkrutan industri baja China.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq mengatakan fokus pemerintah saat ini tidak hanya pada hilirisasi nikel untuk menghasilkan bahan baku baja nirkarat atau stainless steel yang selama ini menjadi andalan ekspor, tetapi juga pada pengembangan ekosistem baterai EV. 

“Pemerintah menyadari permintaan nikel dari industri baja [China terhadap nikel Indonesia] memang besar, tetapi sektor baterai EV adalah game changer yang bisa menggeser arah pasar,” ujar Julian kepada Bloomberg Technoz, Kamis (26/9/2024).

Dengan adanya kebijakan global menuju dekarbonisasi dan percepatan transisi energi, kata Julian, permintaan nikel untuk bahan baku baterai EV pun diproyeksikan meningkat signifikan. 

Dominasi China dalam industri pemrosesan nikel dunia./dok. Bloomberg

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah Indonesia telah bersiap dengan strategi mitigasi melalui pengembangan pasar-pasar hilir baru dan mendorong hilirisasi nikel sampai end product seperti pengolahan nikel untuk baterai EV.