Logo Bloomberg Technoz

Industri Baja China Ambruk, Hilirisasi Nikel RI di Ujung Tanduk

Dovana Hasiana
26 September 2024 14:40

Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov
Bijih nikel./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggakui krisis yang menimpa industri baja di China dapat berdampak serius pada industri nikel di Indonesia.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq melaporkan sebesar 84,74% produk hilirisasi nikel Indonesia seperti nickel pig iron (NPI) atau ferronickel (Fe-Ni), nickel matte, stainless steel HRC, dan ni-scrap diekspor ke China pada 2023.

Jika industri baja di China melemah atau gagal, kata Julian, permintaan nikel dari Indonesia ke China dapat mengalami penurunan dan menyebabkan oversupply nikel.

“Sehingga harga nikel global turun yang tentunya dapat berimbas negatif pada industri nikel di Indonesia serta berkurangnya volume ekspor nikel Indonesia yang berpengaruh kepada neraca perdagangan Indonesia serta menurunnya pendapatan negara dari ekspor nikel,” ujar Julian kepada Bloomberg Technoz, Kamis (26/9/2024).

Produsen nikel terbesar di dunia./dok. Bloomberg

Menyitir London Metal Exchange (LME), harga nikel menguat 0,51% menjadi US$16.796/ton pada penutupan perdagangan Rabu (25/9/2024).