Logo Bloomberg Technoz

Tidak terkecuali di Asia, perusahaan-perusahaan teknologi bergegas mendapatkan kontrak jangka panjang untuk memberi daya pada pusat data yang menjadi sumber daya bagi program kecerdasan buatan.

Asia Tenggara khususnya telah menarik investasi dalam beberapa bulan terakhir, dengan perusahaan-perusahaan seperti Amazon Inc dan Microsoft Corp menjanjikan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) untuk membangun pusat data di kawasan ini.

Namun, Asia masih tertinggal dari negara-negara lain di dunia dalam hal investasi infrastruktur. Asia membutuhkan sekitar US$1,7 triliun per tahun hingga tahun 2030 untuk mempertahankan momentum pertumbuhannya, menurut Bank Pembangunan Asia (ADB).

Meskipun reformasi pemerintah dapat menjembatani hingga 40% kesenjangan infrastruktur di kawasan ini, sisa potensi permintaan harus berasal dari sektor swasta, kata pemberi pinjaman multilateral tersebut.

BlackRock telah berkomitmen untuk mengumpulkan dana sebesar US$30 miliar untuk investasi AI dengan raksasa teknologi Microsoft, dengan sebagian besar dana akan disalurkan ke lokasi-lokasi di AS.

Google sudah bermitra dengan BlackRock  untuk mendapatkan hingga 300 megawatt energi surya dari New Green Power Taiwan.

“Setiap klien yang kami ajak bicara tertarik untuk berinvestasi di bidang infrastruktur, khususnya transisi energi dan infrastruktur terkait digital,” ujar Charlie Reid, co-head infrastruktur iklim Asia Pasifik di BlackRock.

“Ada konvergensi nyata dari peluang investasi infrastruktur” di antara kedua tema tersebut, pungkas dia.

(bbn)

No more pages