Rachel Metz—Bloomberg News
Bloomberg, OpenAI merilis fitur terbaru asisten suara (Voice Assistant) untuk seluruh pengguna berbayar chatbot ChatGPT, empat bulan setelah perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini pertama kali meluncurkan fitur tersebut pada sebuah acara peluncuran produk.
Startup OpenAI yang berbasis di San Francisco ini mengatakan bahwa mereka telah mulai meluncurkan opsi tersebut, yang dikenal sebagai mode suara advamce kepada pelanggan ChatGPT Plus dan pengguna layanan ChatGPT Team khusus bisnis.
Perusahaan mengatakan bahwa pengguna berbayar Enterprise dan Edu akan mulai mendapatkan akses ke fitur tersebut minggu depan.
OpenAI pertama kali memberi gambaran produk baru suara pada bulan Mei, menunjukkan bagaimana fitur ini dapat dengan cepat merespons permintaan tertulis dan visual dari pengguna dengan suara yang diucapkan.
Namun pada bulan berikutnya, OpenAI menunda peluncuran opsi tersebut untuk mengatasi potensi masalah keamanan. Pada bulan Juli, OpenAI meluncurkan fitur Voice Assistant terbaru ke sejumlah pelanggan ChatGPT Plus.
Setelah penundaan, OpenAI mengatakan bahwa produk tersebut tidak akan dapat meniru cara orang lain berbicara. OpenAI juga telah menambahkan filter baru untuk memastikan perangkat software dapat mengenali dan menolak beberapa permintaan untuk menghasilkan musik atau bentuk audio berhak cipta lainnya.
Meski demikan, Voice Assistant terbaru ini tidak memiliki sejumlah kemampuan yang awalnya ditunjukkan oleh perusahaan. Contoh, chatbot saat ini tidak dapat mengakses fitur penglihatan komputer dan memungkinkannya memberikan feedback secara lisan terkait gerakan tarian seseorang hanya dengan menggunakan kamera ponsel cerdas mereka.
Sebagai bagian dari peluncuran yang diperluas, OpenAI mengatakan bahwa mereka menambahkan lima suara baru ke dalam fitur ini, sehingga jumlah total yang dapat dipilih pengguna menjadi sembilan. Pilihan baru termasuk suara dengan nama-nama yang misterius dan arboreal, seperti punjung, cemara, dan maple.
(bbn)