Indeks saham-saham China di Hong Kong naik selama 10 hari berturut-turut, kenaikan beruntun terpanjang dalam lebih dari enam tahun terakhir.
Bursa Asia telah melonjak minggu ini setelah People's Bank of China (PBOC) mengeluarkan sejumlah langkah untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Meskipun begitu, beberapa analis mempertanyakan apakah reli ini dapat bertahan di tengah-tengah kekhawatiran akan deflasi dan kebangkitan konsumsi.
Indeks Golden Dragon dari saham-saham China yang terdaftar di AS turun pada Rabu (25/9/2024), yang mungkin merupakan tanda awal kelelahan untuk reli.
"Pasar Asia tenggelam dalam lautan optimisme, berkat tekad China yang tidak biasa dan menyeluruh untuk menyiapkan momentum menuju Golden Week dan akhir tahun," kata Hebe Chen, analis di IG Markets Ltd. "Wilayah ini secara luas membangun sentimen risk-on setelah penurunan suku bunga The Fed minggu lalu." Liburan Golden Week di China berlangsung dari 1-7 Oktober.
Sebagai bagian dari stimulus, China sedang mempertimbangkan untuk menyuntikkan modal hingga 1 triliun yuan (US$142 miliar) ke bank-bank pemerintahnya yang terbesar untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung perekonomian yang sedang mengalami kelesuan, Bloomberg melaporkan pada Kamis, mengutip beberapa orang yang mengetahui masalah ini.
Langkah ini merupakan yang pertama kalinya sejak krisis keuangan global tahun 2008, di mana Beijing menyuntikkan modal ke bank-bank besarnya.
Imbal hasil treasury stabil setelah naik di seluruh kurva pada Rabu, mendukung kenaikan dolar, karena para investor menghadapi gempuran suplai obligasi baru dari lelang obligasi bertenor lima tahun.
Indeks greenback turun setelah kenaikan 0,7% pada Rabu. Yen diperdagangkan di sekitar 145 per dolar setelah penurunan pada Rabu terhadap greenback lebih dari 1%.
Pelemahan mata uang Jepang terjadi di tengah tanda-tanda bahwa Bank of Japan (BOJ) tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Stimulus China
Bank sentral China baru-baru ini mengejutkan pasar dengan paket stimulus moneter yang luas, sehingga lebih banyak langkah fiskal mungkin akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan karena Politbiro yang terdiri dari 24 orang anggota akan bertemu sebelum liburan panjang selama seminggu.
Dalam pengumuman langka mengenai bantuan langsung, yang muncul hanya sehari setelah merilis program besar untuk menstimulasi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, pihak berwenang mengatakan mereka akan memberikan bantuan uang tunai sekali saja kepada orang-orang dengan kemiskinan ekstrem, lembaga penyiaran pemerintah CCTV melaporkan pada Rabu, tanpa memberikan rinciannya.
Pengumuman pemberian uang tunai ini membuat para investor "bertanya-tanya apakah ini akan menandakan urgensi baru di Beijing untuk stimulus yang lebih langsung, terutama yang berhubungan dengan konsumsi," ujar Wong Kok Hoong, kepala perdagangan penjualan ekuitas institusional di Maybank Securities Pte.
"Secara pribadi, saya menyarankan untuk menambah posisi, terutama saham-saham berkapitalisasi pasar besar: saham-saham internet, teknologi, dan asuransi. Reli ini mungkin akan berbasis luas, mengingat betapa underweight-nya HK/China selama ini."
Di tempat lain di Asia, data yang akan dirilis termasuk produksi industri di Singapura, pesanan peralatan mesin di Jepang, dan data perdagangan Hong Kong.
Pada Rabu, Deputi Gubernur Federal Reserve Adriana Kugler mengatakan ia "sangat mendukung" keputusan bank sentral AS minggu lalu. Ia menambahkan bahwa akan tepat untuk melakukan pemangkasan suku bunga tambahan jika inflasi terus menurun seperti yang diharapkan.
Ke depannya, tingkat keberhasilan The Fed dalam memandu AS menuju soft landing akan menjadi penting dalam menentukan prospek untuk kelas-kelas aset lainnya, kata Solita Marcelli dari UBS Group AG.
"Pasar telah menaksir pelonggaran The Fed secara berlebihan selama tiga tahun terakhir dan saya kira mungkin akan terus berlanjut," kata Michael Rosen, kepala investasi di Angeles Investments.
"Namun, apa yang sedikit berubah dengan langkah 50 basis poin ini adalah kesediaan the Fed untuk bergerak lebih cepat, lebih akomodatif, lebih menerima kondisi-kondisi ekonomi, dan tidak hanya berfokus pada inflasi."
Pada komoditas, minyak stabil setelah anjlok di sesi perdagangan sebelumnya. West Texas Intermediate, harga minyak AS, merosot lebih dari 2% pada Rabu dan menetap di bawah US$70 per barel.
Sementara itu, emas diperdagangkan stabil di dekat level tertinggi sepanjang masa karena lemahnya data AS mendukung kasus penurunan suku bunga yang lebih dalam.
Beberapa pergerakan utama di pasar:
Saham
- S&P 500 berjangka naik 0,4% pada pukul 12:41 siang waktu Tokyo
- Nikkei 225 berjangka (OSE) naik 2,5%
- Topix Jepang naik 2%
- Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,8%
- Hang Seng Hong Kong naik 2,1%
- Komposit Shanghai naik 06%
- Euro Stoxx 50 berjangka naik 0,6%
- Nasdaq 100 berjangka naik 0,8%
Mata Uang
- Bloomberg Dollar Spot Index turun 0,1%
- Euro sedikit berubah pada US$1,1140
- Yen Jepang turun 0,1% menjadi 144,93 per dolar
- Yuan luar negeri naik 01% menjadi 7,0165 per dolar
- Dolar Australia naik 0,3% menjadi US$0,6841
Mata Uang Kripto
- Bitcoin sedikit berubah pada US$63.465,85
- Ether naik 0,7% menjadi US$2.599,44
Obligasi
- Imbal hasil Treasury 10 tahun sedikit berubah pada 3,78%
- Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun naik 1,5 basis poin menjadi 0,825%
- Imbal hasil 10 tahun Australia naik empat basis poin menjadi 3,95%
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate sedikit berubah
- Emas spot naik 0,2% menjadi US$2.661,51 per ounce
(bbn)