Logo Bloomberg Technoz

ESDM Tak Revisi Subsidi Biodiesel Meski Pungutan Ekspor CPO Turun

Dovana Hasiana
26 September 2024 10:30

Sampel biodiesel./Bloomberg-Noriyuki Aida
Sampel biodiesel./Bloomberg-Noriyuki Aida

Bloomberg Technoz, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan volume biodiesel yang mendapatkan insentif pada 2024 tetap berada pada level 13,4 juta kiloliter (kl), meskipun Kementerian Keuangan melakukan pemangkasan tarif pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan insentif biodiesel, yang bertujuan untuk menutup selisih harga indeks pasar (HIP), tidak mengalami perubahan.

“Untuk insentif biodiesel tidak ada perubahan kebijakan. Dari Kementerian ESDM menyampaikan alokasi volume, untuk 2024 sebesar 13,4 juta kl,” ujar Edi kepada Bloomberg Technoz, dikutip Kamis (26/9/2024).

Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit. (Dok. Bloomberg)

Sekadar catatan, pungutan ekspor CPO memang berhubungan erat dengan pengembangan biodiesel. Pasalnya, setoran pungutan ekspor dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk sebagian disalurkan guna mendanai produksi biodiesel di dalam negeri.

Dengan demikian, kebijakan penyesuaian pungutan ekspor CPO, yang baru diberlakukan Kementerian Keuangan dinilai dapat menjadi tantangan bagi pendanaan program mandatori biodiesel di dalam negeri.