Rupiah Mungkin Melemah Lagi Terbebani Kebangkitan Dolar AS
Tim Riset Bloomberg Technoz
26 September 2024 07:40
Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah diperkirakan bergerak lebih lemah di pasar spot hari ini, di tengah kebangkitan dolar Amerika Serikat (AS) yang terdongkrak lonjakan tingkat imbal hasil surat utang AS, Treasury, di tengah penantian data pertumbuhan ekonomi negeri terbesar itu.
Indeks dolar AS dini hari tadi ditutup naik di 100,91 di pasar New York, ketika semua tenor Treasury membukukan kenaikan imbal hasil lebih dari 5 bps terutama tenor 10Y yang naik 5,7 bps ke 3,78%.
Penguatan the greenback akhirnya juga menekan pergerakan rupiah offshore di pasar forward. Kontrak rupiah NDF di New York ditutup melemah di kisaran Rp15.188-Rp15.210/US$. Sementara pagi ini, rupiah NDF bergerak lebih kuat di kisaran Rp15.141-Rp15.118/US$.
Sinyal dari pasar offshore itu memberi petunjuk bahwa pergerakan rupiah spot hari ini mungkin dibayangi pelemahan dalam kisaran terbatas. Pada penutupan pasar kemarin, rupiah spot ditutup menguat di Rp15.100/US$.
Secara teknikal, nilai rupiah berpotensi tertekan ke zona merah, dengan pelemahan menuju area Rp15.150/US$ sampai dengan Rp15.180/US. Level support terkuat rupiah ada di Rp15.200/US$.