Logo Bloomberg Technoz

“Hampir semua penjelasan beliau saat ini soal ekonomi justru mengamini bahwa kita punya potensi ke 8%. Jadi optimisme ini jelas tertanam dalam pemikirannya beliau, tapi optimismenya itu dengan suatu pemahaman bahwa keadaan global dan fragmentasi global harus tetap waspada,” kata Thomas.

Meskipun begitu, Thomas menyatakan optimisme tersebut tak boleh terlalu berlebihan sebab dapat membahayakan resiliensi perekonomian RI yang selama ini telah terjaga dengan baik.

“Jadi ada dua-duanya, ada optimisme iya, tapi juga pengertian bahwa kita harus waspada di sanalah APBN 2025 menunjukan prinsip tersebut,” sebut Thomas.

Thomas Akui Ekonomi 8% Mustahil Tercapai 2025

Dalam kesempatan itu, Thomas menyatakan target pertumbuhan ekonomi 8% tidak direncanakan tercapai pada tahun 2025. Menurutnya, rencana tersebut merupakan target Prabowo dalam masa kepemimpinannya yakni dalam 5 tahun mendatang.

Thomas juga menegaskan bahwa target pertumbuhan ekonomi 8% tidak mungkin tercapai dalam waktu dekat ini.

“Tolong dimengerti 8% itu kan nggak tahun depan, 8% adalah target dari pemerintahan Pak Prabowo. Kalau mau dilihat itu ya itu 5 tahun,” tutur Thomas.

Ia menyatakan dengan pertumbuhan ekonomi RI yang saat ini sekitar 5,1% akan mustahil apabila dalam waktu dekat dapat naik menjadi 8%, pasalnya dalam APBN 2025 saja target pertumbuhan ekonomi tahun depan dipatok 5,2%.

Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinannya bisa mencapai 8%. Menurut Prabowo, optimisme ini didasarkan pada fakta bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat besar dan potensi Indonesia yang besar.

“Kalau tadi Menteri Koordinator Perekonomian (Airlangga Hartarto) menyampaikan bahwa kita optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lebih dari 5%, kalau Saya lebih berani lagi kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi, karena saya optimis kita bisa mencapai 8%,” kata Prabowo.

Berdasarkan catatan Bloomberg, sejak tahun 2000 ekonomi Indonesia belum pernah tumbuh 8%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2021 yaitu sekitar 7%. Pertumbuhan itu terjadi karena basis yang rendah (low base effect) usai pandemi Covid-19.

(azr/lav)

No more pages