Logo Bloomberg Technoz

Usai Naik 1%, Harga Minyak Terkoreksi

Tara Marchelin
10 January 2023 15:03

Ilustrasi Pengeboran Minyak (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Pengeboran Minyak (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak turun akibat kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Sentimen ini menutupi kabar gembira dari China.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari jatuh 0,5% ke US$ 74,24 per barel setelah ditutup naik 1,2% pada Senin, (9/1), sementara harga minyak Brent untuk pengiriman pada Maret turun 0,6% menjadi US$ 79,17 per barel.

Sebelumnya, dua pejabat Federal Reserve (The Fed) sempat mengungkapkan bahwa bank sentral tampaknya perlu menaikan suku bunga ke atas 5% untuk memerangi inflasi. Sentimen ini membuat dolar AS menguat sehingga menekan harga minyak.

Sebab, minyak adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, maka minyak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan minyak berisiko turun sehingga harga pun mengikuti.

Sejak awal tahun ini, harga minyak mentah terpantau melambat karena likuiditas rendah sementara forward curve menunjukkan pasokan memadai. Meskipun masih berada di posisi terendah, minat terhadap kontrak WTI mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan saat ini berada di level tertinggi sejak September.