Pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan 154,7 miliar yuan untuk subsidi bagi orang miskin, anak yatim piatu, dan tunawisma. Menurut data Kementerian Urusan Sipil, per Juni lalu, China memiliki 4,74 juta warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Hari Nasional merupakan salah satu liburan paling penting di China, yang biasanya diiringi dengan lonjakan konsumsi dan perjalanan. Namun, penurunan sektor properti dan situasi pasar tenaga kerja yang suram telah mengurangi pengeluaran konsumen. Hal ini mendorong sejumlah ekonom untuk menyerukan intervensi fiskal lebih langsung guna memulihkan sentimen ekonomi.
Huang Yiping, anggota komite kebijakan moneter bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC), mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah pada awal tahun ini dan menyarankan agar pemerintah meningkatkan belanja negara untuk merangsang konsumsi yang lesu. Menurutnya, bantuan tunai langsung kepada rumah tangga akan mendorong belanja konsumen, sementara fokus berlebihan pada keseimbangan fiskal dapat memperlambat pemulihan ekonomi.
Dengan bank sentral China yang baru saja meluncurkan paket stimulus moneter, perhatian kini beralih ke Kementerian Keuangan. Diperkirakan lebih banyak kebijakan fiskal akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, mengingat Xi Jinping dan anggota Politburo akan bertemu sebelum liburan seminggu.
(bbn)