Dan saat ini untuk diketahui varian yang masih mendominasi di Eropa maupun di Amerika itu KP. 3.1.1, sekali lagi di Eropa dan Amerika Utara hampir sama yang mendominasi di Asia KP3.3.
"XEC ini saat ini masih minoritas variannya. Tapi prevelansi tertinggi ada di Jerman 13% dari sequence yang ditemukan," ungkap Dicky.
Dicky pun memprediksi bahwa varian XEC dalam waktu 2-3 bulan ke depan, bisa berpotensi menjadi lebih dominan.
"Karena mutasi sangat jarang di dalam turunan SARS-CoV-2 turunan T.22 N, yang ini berkombinasi dengan mutasi Q 493E dari K.P 3.3 di protein yang membuat si virus lebih bisa banding ke sel manusia," ujarnya.
"Mudah menginfeksi termasuk virus bisa masuk bereplikasi. Sejauh ini efek T.22N mutasi masih belum banyak diketahui. Tapi kecenderungan bereplikasi dan menyebar antar manusia jauh lebih tinggi dari varian lainnya," tandasnya.
(dec/spt)