"Batuk terus menerus 1-3 jam, juga disertai lelah. Nyeri kepala, nyeri tenggorokan tentu ada gejala flu lainnya," kata Dicky.
Selain itu, Dicky juga mengungkapkan gejala dari negara Inggris yang dilaporkan ada penurunan selera makan, diare, ada juga gejala klasik, hilang pengecap atau pembau.
Mengingat varian ini sudah bersirkulasi dua bulan, Dicky menilai hal itu memiliki kecenderungan terdeteksi di negara ASEAN atau Indonesia sekali pun.
"Itu bukan suatu yang mengherankan. Dan tidak menjadi suatu hal harus membuat kita panik," kata Dicky.
Dicky mengatakan varian XEC masih bisa ditangkal dan dicegah dengan vaksinasi. Terutama pada sekelompok lansia, komorbid, atau orang yang sama sekali belum pernah mendapatkan vaksinasi sekali pun.
"Gunakan vaksin, produk Biofarma atau yang disediakan pemerintah. Tentu ketika ini sudah dilakukan bisa mencegah keparahan dan perilaku hidup bersih selalu ada meski akan atau tidak adanya pandemi," tandasnya.
(dec/spt)