Hal ketiga yang menjadi tren wisatawan nusantara datang dari tempat-tempat kuliner. Kata Ni Made tren tersebut bisa membuat keputusan orang itu mau berwisata atau tidak, melihat menarik atau tidak. "Tapi betul ya orang itu minjem uang lho menjemput uang untuk berwisata ini ada ini di amerika tapi ini menarik untuk dilihat,"jelasnya.
Keempat tren wisatawan yakni datang dari banyaknya komunitas atau bisa dibilang seperti komunitas olahraga, seperti komunitas lari.
"keempat, juga orang dalam grup dan sebagainya nggak mau ramai banget mereka mengeksplor dari daerah yang banyak adventure-nya gitu indonesia 17.000 pulau cocok banget untuk dijajah istilahnya," katanya.
Ni Made juga menjelaskan bahwa Kemenparekraf juga memiliki tema kampanye "keep wonder" agar wisata Indonesia juga tetap terjaga wisatanya. Dalam hal ini kata dia ada praktik 'regeneratif tourism" mengajak wisatawan untuk tidak merusak malah justru memperbaiki dan menjadi wilayah tersebut baik.
"Contoh kalau dia ke pantai ikutan program mungkin dari resortnya ya, di sana untuk memungut sampah plastik misalnya itu bisa jadi wisata, kemudian menanam pohon apa namanya mangrove. Kemudian ya ikutan dan melepas penyu, anak penyu,"ujar Ni Made.
"Jadi pemerintah itu memiliki tanggungjawab atau istilahnya mereka ingin memberikan kontribusi lebih bagi alam kemudian tetap menghormati budaya dan pada saat yang sama tetapi bisa memberikan kontribusi wisatawannya," tandasnya.
(dec/spt)