Mantan Ketua Dewan Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran itu itu mengungkapkan peran swasta terhadap produk domestik bruto (PDB) berkontribusi paling besar, yakni mencapai 80%.
Porsi ini jauh lebih besar dibanding peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hanya berkontribusi 6% terhadap PDB, pemerintah hanya 3% terhadap PDB, dan pemerintah daerah hanya 2% terhadap PDB.
"Karena itulah maka, di pemerintahan era Presiden Terpilih pak Prabowo yang akan datang, peran swasta akan lebih dikedepankan," ujar Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2003-2008 tersebut.
Dia menegaskan pengeluaran pemerintah masih sekitar 14,4% terhadap PDB, sehingga peningkatan yang signifikan dalam belanja pemerintah sekalipun tidak akan cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Maka itu, peran pemerintah lebih banyak diperlukan untuk menghasilkan kebijakan yang mendorong terciptanya iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terarah.
Dia menjelaskan sinergi pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Tanpa peran swasta, pemerintah tidak akan mungkin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
"Pemerintah memainkan peran penting dalam mencapai pertumbuhan 8%, tapi peran kebijakan pemerintah jauh lebih penting daripada belanja pemerintah," kata Burhanuddin.
(lav)