Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemimpin Hamas yang berbasis di Gaza, Yahya Sinwar, dilaporkan menghilang, dan saat ini Israel sedang menyelidiki kemungkinan bahwa ia telah tewas. Namun, hal ini masih bersifat spekulatif karena belum ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut.

Menurut laporan The Times of Israel, Direktorat Intelijen Militer tentara Israel atau Israel Defense Forces (IDF) menyatakan bahwa Sinwar mungkin terbunuh dalam serangan di Gaza. Meski begitu, belum ada bukti konkret yang mendukung hal ini. Sementara itu, badan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, meyakini bahwa Sinwar masih hidup.

Beberapa sumber melaporkan bahwa Sinwar bersembunyi di terowongan-terowongan bawah tanah di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober. Meskipun sempat menghilang, ia kemudian muncul kembali dengan pesan-pesan yang berkaitan dengan negosiasi gencatan senjata dan isu-isu lainnya.

Israel telah beberapa kali mengebom terowongan di wilayah yang dicurigai menjadi tempat persembunyian Sinwar. Namun, belum ada tanda-tanda jelas bahwa ia terkena serangan tersebut. Ada kemungkinan Sinwar sengaja menjaga kerahasiaan keberadaannya.

Pada Senin (23/09/2024), Channel 12 melaporkan bahwa IDF baru-baru ini membawa beberapa jenazah dari Gaza untuk diuji DNA-nya, guna memastikan apakah salah satu dari mereka adalah Sinwar. Namun, hasilnya negatif. Pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa pesan-pesan terbaru yang dikaitkan dengan Sinwar mungkin bukan ditulis olehnya, melainkan oleh pejabat Hamas lainnya.