Dengan berbagai beban dan biaya yang terus meningkat, ACST mencetak rugi sebelum pajak penghasilan mencapai Rp32 miliar, angka ini naik 24% dibandingkan rugi yang terjadi pada kuartal I-2022.
Sementara itu, total aset perusahaan naik 6,3% menjadi Rp2,24 triliun. Liabilitas juga naik 11,4% menjadi Rp1,60 triliun. Adapun total ekuitas ACST tercatat turun 4,5% menjadi Rp640 miliar.
Kontrak Baru Kuartal I-2023
Acset Indonusa berhasil meraih nilai kontrak baru di tengah tantangan ekonomi yang terus berlanjut. Tercatat, ACST memperoleh kontrak baru sebesar Rp1,2 triliun, melesat naik 46% pada kuartal I-2023.
Adapun salah satu kontrak baru yang telah diperoleh adalah proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi oleh PT Jasa Marga Probolinggo Banyuwangi pada segmen Probolinggo-Besuki, dan proyek pelebaran Tol Cipali oleh PT Lintas Marga Sedaya.
(fad)