Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten jasa konstruksi Group Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatat kenaikan rugi bersih mencapai Rp29,86 miliar pada kuartal I-2023, nilai rugi ini meningkat 19% dibandingkan kinerja pada kuartal I-2022.

Dalam laporan keuangan yang diterbitkan, ACST sejatinya membukukan peningkatan pendapatan bersih mencapai 24% menjadi sebesar Rp360,35 miliar.

Perseroan mencatatkan pendapatan jasa konstruksi, baik dari pihak ketiga atau pun pihak berelasi total Rp325 miliar, menjadi yang paling dominan dari seluruh kontribusi usaha ACST. Sementara pendapatan dari jasa penunjang konstruksi total Rp20 miliar. Pendapatan dari hasil perdagangan total Rp14 miliar.

Akan tetapi, naiknya pendapatan ACST seiring dengan meroketnya angka beban pokok pendapatan, yang meningkat 22% menjadi Rp347 miliar. Di mana, beban biaya-biaya bahan baku, subkontraktor, dan sewa alat masing-masing mencatatkan kenaikan double digit hingga mencapai 10%, 37%, dan 67%.

Adapun biaya keuangan yang diderita ACST juga melesat naik 70% menjadi Rp6,15 miliar, bersamaan dengan anjloknya angka penghasilan keuangan yang merupakan penghasilan bunga tersisa Rp4,7 miliar, drop 73% secara tahunan.