Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Terpilih Prabowo Subianto dipastikan akan lebih mengedepankan peran swasta dalam perekonomian nasional. Pasalnya, peran swasta sangat besar dalam perekonomian Indonesia.
Burhanuddin Abdullah, Penasihat Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan peran swasta terhadap produk domestik bruto (PDB) berkontribusi paling besar, yakni mencapai 80%.
Porsi ini jauh lebih besar dibanding peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hanya berkontribusi 6% terhadap PDB, pemerintah hanya 3% terhadap PDB, dan pemerintah daerah hanya 2% terhadap PDB.
"Karena itulah maka, di pemerintahan era Presiden Terpilih pak Prabowo yang akan datang, peran swasta akan lebih dikedepankan," ujar Burhanuddin di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Dia menegaskan pengeluaran pemerintah masih sekitar 14,4% terhadap PDB, sehingga peningkatan yang signifikan dalam belanja pemerintah sekalipun tidak akan cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Maka itu, peran pemerintah lebih banyak diperlukan untuk menghasilkan kebijakan yang mendorong terciptanya iklim usaha dan investasi yang kondusif serta terarah.
Dia menjelaskan sinergi pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Tanpa peran swasta, pemerintah tidak akan mungkin dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
"Pemerintah memainkan peran penting dalam mencapai pertumbuhan 8%, tapi peran kebijakan pemerintah jauh lebih penting daripada belanja pemerintah," kata Burhanuddin.
Pada kesempatan tersebut, Burhanuddin juga bernostalgia tentang kondisi masa lalu. Dia mengatakan, jika merunut ke belakang, Indonesia pernah merasakan pertumbuhan ekonomi 8% sebanyak lima kali pada era pemerintahan orde baru. Padahal saat itu teknologi dan manusia seadanya.
"Sekarang manusia ada bonus demografi, pintar-pintar, dengan teknologi canggih sangat maju. Lebih bisa lagi untuk tumbuh 8%, apalagi dengan pemimpinnya presiden yang akan datang ini," ujar Burhanuddin.
(lav)