"Selalu saya katakan kepada presiden terpilih, doable (bisa dilakukan) atau tidak? ada uangnya atau tidak? kalau tidak ada uangnya kan tak bisa dikerjakan," kata mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
"Jadi kalau political will (keinginan) melulu tidak bisa, harus ada capacity to implement (kapasitas untuk mengimplementasi), karena itu maka perlu ada semacam perubahan kelembagaan," lanjut dia.
Selain Lembaga Penerimaan Negara, pemerintahan baru Presiden Terpilih Prabowo Subianto juga akan melakukan transformasi kelembagaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pasalnya, menurut Burhanuddin, jika dikumpulkan, BUMN memiliki kapasitas hampir US$1 triliun atau 60% terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun kontribusi terhadap negara harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
"Jadi harus ada transformasi kelembagaan, bisnis, kultural dan manajemen. Jadi nanti itu barangkali yang akan kita lakukan pada Januari 2025," kata Burhanuddin.
(lav)
