Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Indonesia (AP3BI) menilai Indonesia belum akan memiliki pabrik pemurnian atau smelter bauksit tambahan dalam waktu dekat, usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan peresmian terhadap injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp16 triliun.

Pelaksana Harian Ketua Umum AP3BI Ronald Sulistyanto mengatakan rata-rata progres proyek smelter bauksit yang tengah direncanakan di Indonesia masih berada di bawah 50%.

“Tidak ada, belum ada, rencana sih banyak. Rara-rata [progres] di bawah 50%,” ujar Ronald kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (25/9/2024).

Ronald menggarisbawahi kendala yang masih dihadapi dalam smelter bauksit adalah investasi. Terlebih, Ronald sebelumnya mengatakan, biaya investasi untuk smelter bauksit adalah sebesar US$1,2 miliar hanya untuk kapasitas 2 juta ton. 

Masalah Listrik

Permasalahan selanjutnya, Ronald mengatakan, berkaitan dengan pembangkit listrik yang harus mengurangi penggunaan batu bara. 

Menurut Ronald, proyek smelter bauksit terbentur pada upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan melalui pembangkit listrik.

“Namun, ini kan proses panjang, industrialisasi awal pasti 'berdarah-darah' karena belum established. China sekarang sudah established, mereka sudah mulai bicara go green, kalau Indonesia baru mau mulai gimana bicara go green?,” ujarnya.

Terbengkalai, Cuma 4 dari 12 Smelter Bauksit Beroperasi di RI (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Sebelumnya, PT Superintending Company of Indonesia atau Sucofindo, perusahaan inspeksi di Indonesia, melaporkan bahwa saat ini setidaknya hanya 4 dari 12 smelter bauksit di Indonesia yang sudah beroperasi.

Smelter bauksit yang telah beroperasi di Indonesia adalah PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (ekspansi), dan PT Bintan Alumina Indonesia.

Sementara itu, sebanyak 8 pembangunan proyek smelter bauksit lainnya masih dalam tahap konstruksi dan belum diselesaikan pembangunannya karena beberapa kendala.

Namun, Jokowi kemarin baru saja melakukan peresmian terhadap injeksi bauksit perdana fase pertama dari SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi Rp16 triliun.

Jokowi mengatakan smelter hasil kolaborasi PT Antam Tbk dan PT Inalum yang bakal mengolah bauksit untuk menjadi alumina—yang merupakan bahan baku alumunium — bakal membantu Indonesia untuk menghemat devisa US$3,5 miliar atau sekitar Rp50 triliun per tahun yang selama ini digunakan untuk impor alumunium.

Jokowi mengatakan, kebutuhan alumunium dalam negeri saat ini adalah 1 juta ton, di mana 56% ditopang melalui impor.

“Kita punya bahan baku, tetapi 56% aluminum kita impor. Setelah ini selesai berproduksi, impor 56% bisa kita stop, tidak impor lagi, kita produksi sendiri dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa US$3,5 miliar setiap tahunnya, Rp50 triliun lebih devisa kita hilang karena impor alumunium,” ujar Jokowi dalam agenda Peresmian Injeksi Bauksit Perdana SGAR PT Borneo Alumina Indonesia yang disiarkan secara virtual, Selasa (24/9/2024).

Adapun, progres dari smelter bauksit di Indonesia saat ini berada dalam kisaran 23,67% hingga 65,65%, yaitu:

  • PT Laman Mining – Ketapang, Kalbar: 32,39%
  • PT Kalbar Bumi Perkasa – Sanggau, Kalbar: 37,25%
  • PT Sumber Bumi Marau – Ketapang, Kalbar: 50,05%
  • PT Persada Pratama Cemerlang – Sanggau, Kalbar: 52,62%
  • PT Parenggean Makmur Sejahtera – Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah: 58,13%
  • PT Dinamika Sejahtera Mandiri – Sanggau, Kalbar: 58,55%
  • PT Quality Sukses Sejahtera – Sanggau, Kalbar: 65,65%

(dov/wdh)

No more pages