Logo Bloomberg Technoz

7 Pabrik Tekstil yang Bangkrut September 2024, Ada Panamtex

Referensi
25 September 2024 11:14

Pekerja konveksi menjahit bahan tekstil untuk dibuat seragam sekolah di Mampang, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja konveksi menjahit bahan tekstil untuk dibuat seragam sekolah di Mampang, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Gelombang kebangkrutan pabrik tekstil di Indonesia terus meningkat pada tahun 2024. Banyak pabrik lokal terpaksa menghentikan operasinya akibat berbagai faktor yang memperparah situasi.

Persaingan ketat dengan produk impor, penurunan permintaan pasar, dan dampak pandemi Covid-19 yang masih terasa menjadi tantangan utama bagi industri tekstil nasional.

Penyebab Penutupan Pabrik Tekstil di Indonesia

Industri tekstil dalam negeri tertekan akibat beberapa faktor. Pertama, derasnya produk tekstil impor yang murah membuat produk lokal kehilangan pangsa pasar.

Kedua, penurunan pesanan karena tren belanja konsumen yang berubah pasca pandemi, di mana konsumen lebih banyak beralih ke platform digital, mempengaruhi penjualan langsung dari pabrik-pabrik tekstil.

Ketiga, banyak pabrik yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19. Pandemi menyebabkan banyak perusahaan terpaksa menutup operasi sementara, sehingga kehilangan pendapatan dan kesulitan menutup biaya operasional. Beberapa pabrik tekstil terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal guna mengurangi beban keuangan. Hingga awal Juni 2024, tercatat lima pabrik tekstil besar di Indonesia sudah tutup dan melakukan PHK besar-besaran.

Kasus PHK dan Kebangkrutan di Pabrik Tekstil