Daging sapi tercatat mengalami kenaikan harga seiring dengan meningkatnya permintaan. Harga daging sapi kualitas 1 naik Rp 7.600 atau 5,61% menjadi Rp 143.150 per kg sedangkan harga daging sapi kualitas 2 naik Rp 3.500 atau 2,72% menjadi Rp 132.050 per kg.
Kemudian harga telur ayam ras segar juga mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan. Komoditas tersebut mengalami kenaikan harga Rp300 atau 1,04% menjadi Rp29.200 per kg. Berbeda dengan telur ayam ras segar, daging ayam ras segar justru mengalami penurunan harga Rp1.300 atau 3,47% menjadi Rp36.200 per kg.
Untuk minyak goreng kemasan bermerek 1 harganya tercatat mengalami kenaikan Rp250 atau 1,2% menjadi Rp21.000 per kg. Demikian halnya dengan minyak goreng kemasan bermerk 2 yang naik Rp450 atau 2,26% menjadi Rp20.350.
Gula pasir juga menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga. Gula pasir kualitas medium naik Rp450 atau 2,87% menjadi Rp16.150 per kg, sementara itu gula pasir lokal naik Rp350 atau 2,5% menjadi Rp14.350 per kg.
Sementara minyak goreng curah harganya justru mengalami penurunan Rp 150 atau 0,97% menjadi Rp 15.300 per kg.
Untuk beras, sebagian besar kategori mengalami kenaikan harga. Beras kualitas bawah 1 naik Rp 200 atau 1,67% menjadi Rp 12.150. Beras kualitas medium 1 naik Rp 400 atau 2,97% menjadi Rp 13.850 per kg.
Kemudian untuk beras kualitas medium II harganya mengalami kenaikan Rp400 atau 2,91% menjadi Rp14.150 per kg. Sementara itu, untuk beras kualitas super 1 naik Rp 250 atau 1,77% menjadi Rp 14.350 per kg dan beras kualitas super 2 naik Rp 300 atau 2,18% menjadi Rp 14.050 per kg.
Hanya beras kualitas bawah II yang tercatat mengalami penurunan harga Rp650 atau 5,02% menjadi Rp 12.300 per kg.
Kendalikan Inflasi
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan berbagai langkah aksi pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Di antaranya dengan melakukan penyaluran bantuan pangan, kegiatan pasar murah, dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Senin, (17/4/2023), di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Menurutnya, dalam rangka pengendalian inflasi, khususnya inflasi di sektor pangan, pada April, NFA telah melakukan sejumlah langkah mitigasi baik yang bersifat rutin maupun program yang baru diluncurkan seperti penyaluran bantuan pangan.
"Pada April ini bersama Bapak Presiden kita telah launching penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras. Melalui program ini Perum Bulog ditugaskan untuk menyalurkan bantuan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di mana masing-masing KPM akan mendapatkan 10 kg beras sebanyak 3 kali selama 3 bulan, yaitu Maret, April, Mei," kata Arief dalam rapat koordinasi rutin tersebut.
Dia menambahkan, kegiatan bantuan pangan beras ini telah dimulai secara bertahap pada 31 Maret 2023, hingga sampai dengan tanggal 15 April 2023 sudah tersalurkan 111.492 ton beras.
Selain bantuan pangan beras, NFA juga telah meluncurkan bantuan pangan daging ayam dan telur ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). Bantuan ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan mulai April, Mei, dan Juni 2023. Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas sekitar 0,9—1,1 kg dan 1 nampan telur ayam atau sebanyak 10 butir.
Program penyaluran bantuan pangan beras serta telur dan daging ayam tersebut bertujuan untuk menjaga pasokan pangan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga pangan baik di tingkat hulu atau produsen maupun di tingkat konsumen.
(rez/ezr)