Logo Bloomberg Technoz

Investor Migas Banyak Hengkang dari RI, Ini Tanggapan ESDM

Dovana Hasiana
25 September 2024 10:30

Menara pemrosesan minyak dan infrastruktur milik Exxon Mobil Corp. Banyu Urip Central Processing Facility di Bojonegoro (Dimas Ardian/Bloomberg)
Menara pemrosesan minyak dan infrastruktur milik Exxon Mobil Corp. Banyu Urip Central Processing Facility di Bojonegoro (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeklaim eksplorasi di minyak dan gas (migas) di Indonesia masih diminati oleh investor, baik dari dalam maupun luar negeri, kendati banyak kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang disebut mundur dari proyek hulu migas RI.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menjelaskan investor seperti ExxonMobil dan BP masing-masing tengah melakukan studi gabungan atau joint study eksplorasi di Indonesia.

“Exxon dan BP, selain blok-blok migas produksi yang dikelolanya, saat ini Exxon juga sedang joint study eksplorasi di 2 area dan BP juga sedang joint study di 5 area," ujar Ariana kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (25/9/2024).

Pengboran minyak baru di Blok Cepu oleh ExxonMobil./dok. SKK Migas

Perbaikan Eksplorasi

Secara umum, kata Ariana, pemerintah telah melakukan perbaikan aspek eksplorasi migas dalam hal kontrak dan lelang blok migas baru pada 3 tahun terakhir, yakni: perbaikan bagi hasil kontraktor yang bisa mencapai 50% dari sebelumnya hanya 15% hingga 30%; fleksibilitas kontrak migas yang bisa memilih kontrak skema cost recovery maupun skema gross split dari sebelumnya hanya wajib skema gross split.