Logo Bloomberg Technoz

Dengan demikian, dia sepakat dengan penuturan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang ingin meniru upaya Korea Selatan (Korsel) agar lolos dari fenomena jebakan kelas menengah, lantaran Indonesia memiliki momentum yang sama dengan Korsel dalam upaya terhindar dari jebakan tersebut.

"Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Bu Sri Mulyani, bahwa untuk menghindari jebakan kelas menengah, Indonesia harus menempuh strategi Korea Selatan; yaitu dengan mendorong industrialisasi dan secara cerdas memanfaatkan dinamika global," kata Wijayanto.

Investasi Berkualitas

Lebih lanjut, dia menegaskan Indonesia harus mampu menarik investasi berkualitas, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk dari China yang tengah merelokasi industrinya akibat tekanan blokade dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).

Namun, untuk mencapai itu, Wijayanto menekankan pentingnya percepatan perbaikan iklim investasi dan kepastian hukum, serta upaya menekan biaya logistik dan ekonomi yang masih tergolong tinggi di Indonesia.

"Pada saat yang bersamaan, kita perlu cerdas memanfaatkan dinamika dunia, dengan membuka sebanyak mungkin FTA [free trade agreement/kesepakatan perdagangan bebas] dengan negara lain, tentunya dengan term yang fair dan menguntungkan kita," pungkasnya.

Sri Mulyani dalam acara Asean Economic Development and the Middle-Income Trap di Aula Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/9/2024), juga turut menuturkan bahwa untuk keluar dari middle income trap, Korsel dan beberapa negara maju lainnya berhasil mengkapitalisasi situasi global untuk kepentingan negara mereka.

"Mereka mampu mengkapitalisasi situasi global yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk kemudian mengkapitalisasi momentum tersebut dan Indonesia saat ini memiliki momentum tersebut," ujar Sri Mulyani.

Dia menyebut Korsel, Taiwan, dan beberapa negara Asean berhasil memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh situasi ekonomi global untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi.

Dalam kaitan itu, Sri Mulyani mengeklaim Indonesia saat ini memiliki momentum tersebut apabila dapat memanfaatkan potensi pengembangan ekonomi hijau yang sedang digencarkan di berbagai negara.

Bahkan, menurutnya, saat ini banyak industri di banyak negara yang ingin bertransformasi menjadi energi hijau dengan cara mengurangi emisi CO2, atau bahkan mengkonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

"Indonesia memiliki semua sumber daya alam yang diperlukan untuk berada di posisi yang tepat dalam transformasi ini."

Untuk diketahui, World Bank atau Bank Dunia melaporkan sebanyak 108 negara—termasuk Indonesia, China, India, Brasil, dan Afrika Selatan — menghadapi kendala serius yang dapat menghambat upaya mereka untuk menjadi negara berpendapatan tinggi dalam beberapa dekade mendatang.

Hal ini tercantum dalam studi Bank Dunia baru yang menyediakan peta jalan komprehensif pertama untuk memungkinkan negara-negara berkembang keluar dari jebakan pendapatan  kelas menengah.

Mengacu pada studi dari 50 tahun terakhir, World Development Report 2024 : The Middle Income Trap, terungkap bahwa seiring negara-negara menjadi lebih kaya, negara tersebut biasanya mencapai jebakan sekitar 10% dari produk domestik bruto (PDB) tahunan AS per orang.

(prc/wdh)

No more pages