Meski tak detil, pantun ketua KPK tersebut selaras dengan polemik gratifikasi yang belakangan menjadi sorotan masyarakat. Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep diduga menerima gratifikasi berupa layanan penerbangan dengan jet pribadi Gulfstream G650ER ke Amerika Serikat.

Kaesang pun sudah melaporkan diri kepada KPK dengan dalih hanya nebeng atau mendapat tawaran dari temannya -- belakangan disebut adalah seorang pengusaha asal Singapura. Kaesang dan istrinya, Erina Gudono pun mendapat layanan untuk pergi ke beberapa kota atau wilayah di Amerika Serikat.

Selain pesawat jet pribadi, Nawawi pun menyinggung berbagai bentuk konflik kepentingan yang terjadi di Indonesia. Namun lagi-lagi, pernyataannya tersebut menyiratkan sejumlah nama, terutama keluarga Jokowi.

"Kemarin ada fenomena, ketika ada seorang petinggi negeri gitu, anaknya mencalonkan diri sebagai seorang cawapres gitu, bapaknya memangku jabatan presiden. Ada tidaknya soal conflik of interest di sini?" kata Nawawi.

"Dengan kebijakan yang dilakukan, dengan Penyerahan bansos misalnya dalam situasi yang semacam itu. Itu kembali kepada diri kita Ada conflict of interest tidak di dalam itu?"

Kalimat ini pun nampak merujuk pada pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pada Pemilu 2024. Selama kontestasi politik, sejumlah pihak menuding Jokowi mendongrak elektabilitas putranya dengan penyebaran bansos selama masa kampanye.

Tak hanya itu, pasangan Gibran dalam Pemilu 2024, Prabowo Subianto pun terseret dalam pernyataan Nawawi soal Konflik kepentingan. Dia menyindir menteri yang tak mundur namun ikut dalam kontestasi politik, terutama pemilu.

"Ada menteri -menteri yang masih menduduki jabatannya, ikut menjadi kandidat calon presiden. Bagaimana? Mempertanyakan tidak ke dalam dirinya bahwa ada conflict of interest di sini?" kata Nawawi.

(fik/frg)