Logo Bloomberg Technoz

Sebanyak 249 saham mengalami kenaikan, dan ada 332 saham melemah. Sedangkan ada 215 saham tidak bergerak.

Saham-saham konsumen primer, saham infrastruktur, dan saham barang baku jadi yang tertinggi penguatannya hari ini, melesat dengan kenaikan 0,98%, 0,54%, dan 0,51% secara masing-masing. Disusul oleh saham energi yang terbang 0,43% dan saham transportasi menguat 0,41%.

Adapun saham yang menguat dan menjadi top gainers di antaranya PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) yang melesat 25,2%, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) melonjak 22,7%, dan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) melejit 22,5%

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Green Power Group Tbk (LABA) yang jatuh 16,6%, PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) ambruk 11,4%, dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) anjlok 11,1%.

Pada penutupan perdagangan Rabu, CSI 300 (China), dan Shanghai Composite (China), memimpin penguatan dengan melesat 4,33% dan 4,15%.

Disusul oleh, Hang Seng (Hong Kong), Shenzhen Comp. (China), KOSPI (Korea Selatan), SETI (Thailand), Ho Chi Minh Stock Exchange (Vietnam), TW Weighted Index (Taiwan), NIKKEI 225 (Tokyo), yang masing-masing berhasil menguat 4,13%, 3,95%, 1,14%, 0,98%, 0,67%, 0,66%, dan 0,57%.

Bursa Saham Asia lainnya juga kompak menapaki jalur hijau, i.a TOPIX (Jepang), KLCI (Malaysia), dan PSEI (Filipina), menguat mencapai 0,54%, 0,30%, dan 0,20%.

Adapun Bursa Saham Asia terpapar gerak positif yang menghijau dengan yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street kompak finish di zona penguatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menetap di zona hijau dengan kenaikan 0,15% dan juga Nasdaq Composite yang menguat 0,14%. Senada, S&P 500 berhasil menguat lebih tinggi mencapai 0,28%.

Sentimen The Fed

Cerahnya IHSG dan Bursa Saham Asia efek langsung euforia dari pernyataan terbaru The Fed yang mengkonfirmasi akan ada pemangkasan suku bunga lanjutan jelang tutup tahun 2024, seiring mendukung pasar tenaga kerja dengan apa yang disebut soft landing untuk Ekonomi AS.

Pernyataan terbaru pembuat kebijakan Bank Sentral paling berpengaruh di dunia, Federal Reserve mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut dan seiring dengan inflasi AS telah mendingin secara signifikan dan mendekati target The Fed di 2%.

Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan, memulai siklus pemangkasan Bank Sentral dengan langkah besar akan membantu membawa suku bunga lebih dekat ke tingkat netral karena risiko antara inflasi dan ketenagakerjaan menjadi lebih seimbang.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, komentar Bostic terdorong oleh data yang menunjukkan inflasi melambat lebih cepat dari yang ia perkirakan. Pada 2,5%, indikator inflasi pilihan The Fed, termasuk indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, mendekati target 2% Bank Sentral.

Perkiraan pemotongan suku bunga The Fed selanjutnya. (Sumber: Bloomberg)

Senada, Gubernur Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia memperkirakan akan menurunkan suku bunga dengan pergerakan seperempat poin pada masing-masing dari dua pertemuan yang tersisa jelang tutup tahun 2024.

“Setelah 50 basis poin, kami masih berada dalam posisi yang sangat ketat, jadi saya merasa nyaman untuk mengambil langkah pertama yang lebih besar,” kata Kashkari di Senin pada CNBC.

Komentarnya muncul setelah para pembuat kebijakan The Fed pada minggu lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebanyak setengah poin. Keputusan tersebut menjadi awal yang agresif dari pergeseran mereka dari memerangi inflasi dan menuju ke arah penguatan pasar tenaga kerja.

Perkiraan median para pejabat The Fed yang juga dirilis minggu lalu adalah pemangkasan 50 basis poin lagi dalam dua pertemuan yang tersisa tahun ini.

(fad/wep)

No more pages