Logo Bloomberg Technoz

Beras RI Termahal di ASEAN, Bapanas Ingatkan Jangan Terprovokasi

Pramesti Regita Cindy
24 September 2024 17:10

Epon Sukarsih memanen padi di bantaran Kali Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta pada Jumat (6/9/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Epon Sukarsih memanen padi di bantaran Kali Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta pada Jumat (6/9/2024). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi, menyusul adanya pernyataan dari Bank Dunia atau World Bank yang menyebut harga beras di Indonesia termahal di ASEAN. 

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dengan tegas meminta tidak terprovokasi. Pasalnya hal tersebut hanya ingin mendorong Indonesia untuk mengimpor lebih banyak beras lagi. 

"Jangan sampai terprovokasi harga mahal karena kita membatasi impor. Itu enggak boleh. Kita harganya tinggi karena pembatasan importasi? Lah memang harus dibatasi. Kalau nggak dibatasi nanti gimana petaninya?" kata Arief ketika ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

Lebih lanjut, dia menekankan memang sudah seharusnya Indonesia harus membatasi impor dan menaikkan produksi beras. "Impornya turunin, dibatasi, produksinya dinaikin, jadi nanti crossing. Pada waktu kita tidak impor, kita ekspor itu," jelasnya. 

"Mau percaya World Bank, dia kasih statement supaya harganya turun (lalu jadinya) mengimpor yang banyak, atau mau percaya kita yang memang di lapangan sama-sama?" tuturnya.