Logo Bloomberg Technoz

Airlangga Bicara Pinjaman ADB Rp7,5 T, Ungkit Pensiun Dini PLTU

Dovana Hasiana
24 September 2024 15:30

Airlangga Hartarto saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Airlangga Hartarto saat konfrensi pers RAPN 2025 di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jumat (16/8/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pinjaman berbasis kebijakan senilai US$500 juta (atau setara Rp7,58 triliun asumsi kurs saat ini) dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) salah satunya digunakan untuk percepatan pensiun dini dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga tidak menjelaskan dengan lengkap ihwal besaran bunga, tetapi memastikan lebih rendah dibandingkan pinjaman lainnya.

“Salah satunya kemarin untuk percepatan daripada transisi atau early retirement dari power plant, tetapi tentu itu masih ada mekanisme yang masih harus didalami,” ujar Airlangga saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).

Sebelumnya, kalangan ekonom memberikan peringatan bahwa pinjaman dari ADB pada akhirnya hanya akan menambah dalam lubang utang Indonesia.

Mayoritas PLTU batu bara di Indonesia berusia masih muda./dok. Bloomberg

Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios) Atinna Rizqiana mempertanyakan peran dari lembaga multilateral seperti ADB dalam meringankan beban negara berkembang.