Logo Bloomberg Technoz

Special Research

Robohnya Kelas Menengah Kami: Kemiskinan Struktural Dilanggengkan

Ruisa Khoiriyah
25 September 2024 11:25

Karyawan berjalan di pendestrian usai jam pulang kantor di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Karyawan berjalan di pendestrian usai jam pulang kantor di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keterpurukan kelas menengah serta makin banyak orang yang terjatuh menjadi kelompok rentan miskin di Indonesia, bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja hanya dalam semalam. 

Ada serangkaian musabab yang dilanggengkan oleh sejumlah regulasi yang kurang berpihak dalam menciptakan sistem ekonomi lebih adil, di tengah pemburukan kualitas demokrasi dalam satu dasawarsa terakhir. 

Kebijakan yang cenderung abai pada kelompok berpendapatan menengah terutama dalam lima tahun ini, telah melahirkan fenomena 'turun kelas' jutaan orang yang merosot kekuatan daya belinya, cerminan penurunan kesejahteraan.

Akses terhadap pekerjaan dengan upah layak dan tinggi produktivitas, masih sulit. Akses atas pendidikan yang bisa membantu mobilitas sosial vertikal juga menghadapi banyak hambatan dengan instabilitas kebijakan yang disinyalir malah menurunkan kualitas lulusan. Biaya pendidikan tinggi di universitas tinggi kian sulit dikejar pertumbuhan pendapatan.

Pun, minim dukungan dalam kebijakan bantuan sosial yang dapat membantu mengatasi shock daya beli kala terjadi terjangan krisis, kurangnya kebijakan untuk mendorong partisipasi kerja perempuan, hingga isu perumahan layak, menjadi satu dari sekian faktor yang diduga telah melahirkan semakin banyak kemiskinan-kemiskinan baru.