Terakhir, Luky menyatakan pembiayaan inovatif juga perlu terus dikembangan namun hal ini masih membutuhkan pengharmonisasian lebih lanjut antara pemerintah pusat dan daerah.
“Tak kalah penting, kami juga mulai mengembangkan apa yang disebut manajemen risiko subnasional,” pungkas Rosan.
Sebagai informasi, Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki enam program prioritas yang dinamakan ‘quick win’ dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dan menghabiskan dana sebesar Rp113 triliun.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyatakan pihaknya dan pemerintah menyepakati penambahan alokasi belanja negara untuk memberikan fiskal kepada Prabowo.
“Badan Anggaran DPR bersama pemerintah menyepakati penambahan anggaran, khususnya pada belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dalam rangka menopang sejumlah program quick win Presiden terpilih,” tutur Said dalam rapat paripurna di DPR, Kamis (19/9/2024).
Program quick win pemerintahan baru tersebut antara lain: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp71 triliun, pemeriksaan kesehatan untuk 52,2 juta orang Rp3,2 triliun, pembangunan rumah sakit Rp1,8 triliun, renovasi sekolah Rp20 triliun, sekolah unggulan Rp2 triliun, hingga lumbungan pangan nasional Rp15 triliun.
(azr/lav)