Logo Bloomberg Technoz

Adrian Kennedy - Bloomberg News

Bloomberg, China baru saja mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk mendorong perekonomiannya yang sedang lesu, dalam sebuah pengarahan yang dipimpin oleh kepala bank sentral, bersama dengan regulator sekuritas dan keuangan. Berikut adalah poin-poin utama dari pengarahan yang berlangsung sekitar 90 menit tersebut.

Gubernur bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC), Pan Gongsheng, mengumumkan beberapa kebijakan untuk mendorong pinjaman dan meringankan beban utang yang ada. Kebijakan tersebut mencakup pemotongan giro wajib minimum (RRR), penurunan suku bunga acuan, serta penurunan suku bunga KPR untuk pinjaman yang sudah ada. Pan juga menyatakan kemungkinan adanya pemotongan RRR lebih lanjut.

Selain itu, Pan mengumumkan dukungan likuiditas sebesar setidaknya 500 miliar yuan (sekitar Rp1.078 triliun) untuk sektor saham. Sebuah fasilitas swap akan dibuka untuk memungkinkan perusahaan sekuritas, dana, dan asuransi mendapatkan akses ke PBOC untuk membeli saham. Ia juga menyebutkan bahwa otoritas sedang mengkaji pembentukan dana stabilisasi saham, meskipun detailnya belum diungkapkan.

Ketua Komisi Pengawas Sekuritas China (China Securities Regulatory Commission/CSRC), Wu Qing, mengatakan langkah-langkah baru untuk mendorong merger dan akuisisi akan segera diumumkan. Dia juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan regulasi oleh CSRC. Sementara itu, Kepala Administrasi Pengawas Keuangan Nasional, Li Yunze, mengumumkan bahwa China akan menambah modal tingkat satu ke enam bank komersial utama.

Meski para analis menyambut baik stimulus ini, mereka memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut belum cukup untuk menjadi "bazooka" besar yang dibutuhkan untuk mendorong konsumen China kembali berbelanja. Meskipun penurunan suku bunga KPR akan membantu pemilik rumah, hal ini diperkirakan belum mampu sepenuhnya memulihkan pasar perumahan.

Usai pengumuman tersebut, saham di Hong Kong dan China mengalami kenaikan, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun China turun menjadi 2% untuk pertama kalinya. Yuan offshore tidak menunjukkan perubahan signifikan.

(bbn)

No more pages