Logo Bloomberg Technoz

BI Rate Turun, Apa Manfaatnya Bagi Rakyat Jelata?

Ruisa Khoiriyah
24 September 2024 11:11

Penurunan BI rate diharapkan bisa mendorong pertumbuhan sektor riil (Dimas Ardian/Bloomberg)
Penurunan BI rate diharapkan bisa mendorong pertumbuhan sektor riil (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia memangkas bunga acuan, BI Rate, menjadi penanda dimulainya siklus pelonggaran moneter yang telah lama dinanti di tengah sinyal kelesuan ekonomi domestik yang makin gamblang.

Sebagai suku bunga kebijakan, BI Rate menjadi tingkat bunga acuan di pasar keuangan yang mempengaruhi bukan hanya industri perbankan atau pembiayaan, akan tetapi dampaknya bisa meluas hingga ke urusan dapur rumah tangga orang Indonesia. 

Ketika bunga acuan dinaikkan atau bertahan di level tinggi, itu menjadi upaya pengetatan moneter supaya laju inflasi bisa terkendali. Atau dalam kasus dua tahun terakhir kenaikan BI Rate, itu adalah untuk membantu stabilisasi nilai tukar rupiah dari turbulensi ketidakpastian ekonomi global.

Bunga acuan yang tinggi, membuat tingkat bunga di bank juga lebih mahal. Bagi dunia usaha, bunga kredit yang mahal membuat biaya ekspansi jadi lebih mahal juga. Begitu juga bagi rumah tangga yang terpaksa menanggung kenaikan beban cicilan akibat bunga kredit yang diberikan oleh bank, turut mahal.

Kini, siklus penurunan bunga acuan sudah dimulai. BI diyakini akan kembali memangkas bunga acuan di sisa tahun ini. Ada harapan, efek pelonggaran moneter itu bisa berdampak cepat pada sektor riil yang membutuhkan stimulus lebih besar agar bisa lebih bergairah.