Indeks saham domestik dibuka sedikit turun 0,02%, sedang LQ45 yang dibuka melemah tipis, 10 menit perdagangan beringsut naik 0,08%.
Sementara di pasar surat utang negara, mayoritas tenor INDOGB bergerak turun imbal hasilnya mencerminkan aksi beli kembali marak pada hari ketika lelang rutin sukuk negara (SBSN) dilangsungkan pagi ini hingga siang nanti.
Yield INDOGB-2Y turun 0,4 bps ke 6,05%, disusul 5Y yang turun 0,9 bps ke 6,13% dan yield 10Y berubah sedikit ke 6,39%. Sementara gerak SBN berdenominasi dolar AS, INDON, cenderung lebih bervariasi di mana tenor menengah turun yield-nya. Sebaliknya, tenor pendek dan panjang naik tipis imbal hasilnya.
Sinyal baru The Fed
Deretan pejabat The Fed baru saja melontarkan pernyataan yang memberi sinyal gamblang bahwa bank sentral paling berpengaruh di dunia itu kemungkinan akan melanjutkan pemangkasan bunga, masing-masing sebesar 25 bps dalam dua pertemuan tersisa tahun ini.
Pada bagian lain, para pengambil kebijakan juga menyoroti situasi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menyalakan alarm merah sehingga membutuhkan respon kebijakan yang kuat, agar perekonomian tidak terpuruk.
Data yang dirilis pada Senin kemarin juga memberi tambahan wawasan pada pasar di mana aktivitas bisnis AS tumbuh sedikit lebih lambat. S&P Global US Manufacturing Index pada September sedikit turun ke level 47, lebih rendah dibanding ekspektasi dan menurun dibanding bulan sebelumnya.
Sementara S&P Global US Services PMI lebih kuat di 55,2, dari bulan sebelumnya 54,6 dan ekspektasi pasar di 54,3.
Laporan tersebut dinilai mengonfirmasi keputusan The Fed melonggarkan kebijakan adalah sudah tepat untuk mempertahankan kondisi ekonomi AS agar tetap tangguh.
Analisis teknikal
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi menguat hari ini dengan target penguatan terdekat menuju Rp15.170/US$ usai keberhasilan mencetak trend Higher High Higher Low. Level resistance potensial selanjutnya menarik dicermati pada Rp15.150/US$ yang juga sebagai resistance psikologisnya, sementara Rp15.100/US$ jadi level target paling optimis.
Adapun rupiah ada support pada level Rp15.220/US$ apabila kembali terjadi pelemahan, dan Rp15.250/US$. Bersamaan dengan Rp15.300/US$ sebagai support terkuat yang tercermin dari trendline indicator channel-nya di time frame daily.
(rui)