Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2024), dibuka melemah. Pada pukul 9.01, indeks kehilangan 43,66 poin atau setara dengan melemah 0,56% ke level 7.732.
Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 496 juta saham dengan nilai transaksi Rp539 miliar. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 29.525 kali.
Sebanyak 220 saham menguat, dan 66 saham melemah. Sementara, 228 saham tidak bergerak.
Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga masih mengalami penurunan meski tak mencapai auto reject bawah (ARB).
Saham BREN dibuka melemah 15,19% ke level Rp6.000/saham dari sebelumnya ditutup di level Rp7.075 pada perdagangan kemarin.
Selain itu, sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Pernyataan terbaru pembuat kebijakan Bank Sentral paling berpengaruh di dunia, Federal Reserve mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut dan seiring dengan inflasi AS telah mendingin secara signifikan dan mendekati target The Fed di 2%.
Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan, memulai siklus pemangkasan Bank Sentral dengan langkah besar akan membantu membawa suku bunga lebih dekat ke tingkat netral karena risiko antara inflasi dan ketenagakerjaan menjadi lebih seimbang.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, komentar Bostic muncul setelah para pejabat The Fed memangkas suku bunga acuan di minggu lalu sebesar setengah poin, memulai siklus pemangkasan suku bunga dengan langkah yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebagian besar ekonom.
Gubernur The Fed Atlanta ini mengatakan, ia terdorong oleh data yang menunjukkan inflasi melambat lebih cepat dari yang ia perkirakan. Pada 2,5%, indikator inflasi pilihan The Fed, termasuk indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, mendekati target 2% Bank Sentral.
Senada, Gubernur Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia memperkirakan akan menurunkan suku bunga dengan pergerakan seperempat poin pada masing-masing dari dua pertemuan yang tersisa jelang tutup tahun 2024.
“Setelah 50 basis poin, kami masih berada dalam posisi yang sangat ketat, jadi saya merasa nyaman untuk mengambil langkah pertama yang lebih besar,” kata Kashkari di Senin pada CNBC.
Kashkari menambahkan bahwa pengurangan seperempat poin pada pertemuan November dan Desember adalah “Titik awal yang masuk akal.”
Komentarnya muncul setelah para pembuat kebijakan The Fed pada minggu lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebanyak setengah poin. Keputusan tersebut menjadi awal yang agresif dari pergeseran mereka dari memerangi inflasi dan menuju ke arah penguatan pasar tenaga kerja.
Perkiraan median para pejabat The Fed yang juga dirilis minggu lalu adalah pemangkasan 50 basis poin lagi dalam dua pertemuan yang tersisa tahun ini.

Dalam keterbukaannya Gubernur Jerome Powell mengatakan penurunan besar-besaran ini dimaksudkan untuk mendukung pasar tenaga kerja yang “Dalam kondisi solid.”
Powell mengatakan langkah tersebut juga merupakan tanda “Komitmen para pembuat kebijakan untuk tidak ketinggalan.” saat pasar tenaga kerja melemah dan inflasi mendingin.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor melihat penurunan suku bunga ini sebagai keyakinan Federal Reserve bahwa Ekonomi AS sudah dalam jalur yang benar untuk mengalami perlambatan secara terukur (Soft-landing).
“Seiring dengan terus mendinginnya inflasi dan semakin normalnya pasar tenaga kerja,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7.700-7.800 di Selasa (24/9) dan beberapa waktu kedepan.
“Pasar menantikan banyak data Ekonomi penting di AS, diantaranya indeks harga properti dan consumer confidence,” tulisnya.
(fad)