Logo Bloomberg Technoz

Penurunan tersebut juga sekaligus membuat IHSG gagal mencapai angka Rp.8000, yang diberatkan oleh BREN kontribusi pengurangan lebih dari 83 poin, menjadi paling besar dibandingkan saham-saham lain.

Gagal masuk FTSE

Sebelumnya,  FTSE Russell mengumumkan bahwa grup perusahaan Indonesia ini akan dihapus dari indeksnya sehari setelah tanggal masuk yang telah diantisipasi sebelumnya pada 23 September 2024.

FTSE Russel menyebut "konsentrasi pemegang saham yang tinggi" untuk perusahaan tenaga panas bumi senilai US$78 miliar ini, dengan penguasaan saham hingga 97% dari total saham yang diterbitkan.

Namun, manajemen BREN membantah pengumuman FTSE tersebut, dan sekaligus kembali mengumumkan perubahan signifikan pada kepemilikan saham para pemegang saham utama sejak pencatatan sahamnya di Oktober 2023, meski jumlahnya tidak signifikan. 

Empat pemegang saham mayoritas memegang sekitar 96% saham per 19 September, dibandingkan dengan 97% yang dinyatakan dalam prospektus IPO BREN. Per akhir pekan lalu, berdasarkan sata BEI, sebanyak 11,7% saham BREN sendiri tercatat dimiliki oleh publik.

Produsen tenaga panas bumi ini sebelumnya dijadwalkan untuk ditambahkan ke dalam seri FTSE Global All Cap Index pada perdagangan Senin (23/9/2024) kemarin. Namun, saham tersebut akan dihapus kembali sehari setelahnya.

(ibn/dhf)

No more pages