Seperti yang diwartakan Bloomberg News, komentar Bostic muncul setelah para pejabat The Fed memangkas suku bunga acuan di minggu lalu sebesar setengah poin, memulai siklus pemangkasan suku bunga dengan langkah yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebagian besar ekonom.
Gubernur The Fed Atlanta ini mengatakan, ia terdorong oleh data yang menunjukkan inflasi melambat lebih cepat dari yang ia perkirakan. Pada 2,5%, indikator inflasi pilihan The Fed, termasuk indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi, mendekati target 2% Bank Sentral.
Senada, Gubernur Federal Reserve Bank of Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia memperkirakan akan menurunkan suku bunga dengan pergerakan seperempat poin pada masing-masing dari dua pertemuan yang tersisa jelang tutup tahun 2024.
“Setelah 50 basis poin, kami masih berada dalam posisi yang sangat ketat, jadi saya merasa nyaman untuk mengambil langkah pertama yang lebih besar,” kata Kashkari di Senin pada CNBC.
Kashkari menambahkan bahwa pengurangan seperempat poin pada pertemuan November dan Desember adalah “Titik awal yang masuk akal.”
Komentarnya muncul setelah para pembuat kebijakan The Fed pada minggu lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebanyak setengah poin. Keputusan tersebut menjadi awal yang agresif dari pergeseran mereka dari memerangi inflasi dan menuju ke arah penguatan pasar tenaga kerja.
Perkiraan median para pejabat The Fed yang juga dirilis minggu lalu adalah pemangkasan 50 basis poin lagi dalam dua pertemuan yang tersisa tahun ini.
Dalam keterbukaannya Gubernur Jerome Powell mengatakan penurunan besar-besaran ini dimaksudkan untuk mendukung pasar tenaga kerja yang “Dalam kondisi solid.”
Powell mengatakan langkah tersebut juga merupakan tanda “Komitmen para pembuat kebijakan untuk tidak ketinggalan.” saat pasar tenaga kerja melemah dan inflasi mendingin.
Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor melihat penurunan suku bunga ini sebagai keyakinan Federal Reserve bahwa Ekonomi AS sudah dalam jalur yang benar untuk mengalami perlambatan secara terukur (Soft-landing).
“Seiring dengan terus mendinginnya inflasi dan semakin normalnya pasar tenaga kerja,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,42% ke 7.775 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.
“Diperkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada di awal wave [ii] dari wave 3 atau wave 4 dari wave (3) pada skenario merah, dengan catatan IHSG belum mampu menembus resistance 7.910-7.923. Pun menguat, nampaknya akan relatif terbatas ke rentang 7.765-7.820, selanjutnya akan terkoreksi kembali ke area 7.454-7.562,” papar Herditya dalam risetnya pada Selasa (24/9/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, AMRT, BRIS, PANI, dan SMGR.
Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG diperkirakan konsolidatif dalam rentang 7.700-7.800 di Selasa (24/9) dan beberapa waktu kedepan.
“Pasar menantikan banyak data Ekonomi penting di AS, diantaranya indeks harga properti dan consumer confidence,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ESSA, ISAT, INCO, PGEO, dan ASSA.
(fad)