Logo Bloomberg Technoz

Klasifikasi tier identik dengan pengaplikasian sistem yang digunakan atas jenis infrastruktur server atau pusat penyimpanan data tertentu secara konsisten. Pada level 4 artinya terdapat mekanisme toleransi dan beberapa sistem yang terisolasi dan secara fisik bertindak sebagai komponen redundan dan jalur distribusi.

“Akan buka sistem yang sama sehingga sampai atau mendekati tier-4,” papar dia.

Demi mencegah terjadi upaya peretasan atas pusat data, seperti yang terjadi pada PDNS 2 Surabaya, proyek pusat data Cikarang menerapkan sistem pencadangan dan pengamanan ganda.

“Kita juga akan backup dengan mirroring, termasuk dengan kita akan buat PDN yang berikutnya adalah di Batam,” cerita Hadi.

Alhasil total Indonesia di masa mendatang akan memiliki tiga pusat data, selain Cikarang dan Batam, juga tengah dirancang server yang berlokasi di Ibukota Negara Nusantara (IKN Nusantara).

“Sehingga setelah tahun 2026 kita memiliki PDN di tiga tempat dengan backup berlapis,” terang Hadi.

Diketahui, server sementara dihadirkan pemerintah sebagai layanan pusat data sementara sebelum PDN Cikarang beroperasi. Selain di Surabaya yang dilabeli PDNS 2, juga terdapat PDNS 1 berlokasi di Serpong.

Saat ini PDNS 1 Serpong secara bertahap melakukan proses migrasi data dari PDNS 2 Surabaya. “Migrasi dari Surabaya ke Serpong diharapkan pada bulan Oktober ini semuanya sudah selesai,” ucap Hadi.

Infrastruktur mirroring juga terhubung pada pusat data Neutra DC di Sentul milik TelkomSigma. SOP ini berlangsung demi layanan kepada publik tetap aktif jika terjadi sebuah serangan.

“Langsung aktif Serpong, untuk melayani Sentul, untuk melayani masyarakat apabila terjadi serangan. Itu pun kita laksanakan backup berlapis, diantaranya adalah penyimpanan data, juga kita gunakan di cloud, juga penyimpanan data kita gunakan di Batam, di Batam kita sebut adalah cold site.” 

(mfd/wep)

No more pages